Diposkan pada Persalinan

Faktor Yang Berperan Dalam Persalinan

1)    Power (His/Kontraksi)

Menurut Yeyeh (2009 b; h. 13-18), his/ kontraksi uterus adalah kontraksi otot – otot uterus dalam persalinan. Kontraksi uterus tidak sama kuat, yang terkuat di fundus dan terlemah di segmen bawah rahim. Lamanya his dalam persalinan berkisar antara 45 – 75 detik, frekuensi minimal 3 kali dalam 10 menit. His persalinan menurut faal:

  1. His pembukaan, adalah his yang menimbulkan pembukaan pada serviks. His ini terjadi sampai pembukaan seviks lengkap 10 cm, his mulai kuat, teratur dan sakit.
  2. His pengeluaran (his mengedan/ his kala II), his sangat kuat teratur, simetris, terkoordinasi dan lama. His pengeluaran ber-fungsi untuk mengeluarkan janin. Terjadi koordinasi bersama antara his kontraksi otot perut, kontraksi diafragma, dan ligament.
  3. His pelepasan uri (kala III), kontraksi mulai turun, berfungsi melepaskan dan mengeluarkan plasenta.
  4. His pengiring (kala IV), kontraksi bersifat lemah, masih sedikit nyeri, menyebabkan pengecilan rahim.

Setelah seviks terbuka lengkap, kekuatan yang sangat penting pada ekspulsi janin adalah yang dihasilkan oleh pening-katan tekanan intra-abdomen yang diciptakan oleh kontraksi otot – otot abdomen. Dalam bahasa obstetric biasanya disebut me-ngejan. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil, bila kala I pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi uterus.

2)    Passage (Jalan Lahir)

Disamping kontraksi dominan di daerah fundus, pada kala I persalinan menyebabkan terjdinya pembukaan secara pasif mulut rahim, memdorong bagian janin terendah menuju jalan lahir, sehingga ikut aktif membuka mulut rahim (Mauaba; 2009;h. 146).

Menurut Yeyeh (2009 b; h. 22-25), bentuk rongga panggul pada dasarnya menyerupai tabling, tetapi sedikit melengkung ke depan pada ujung kaudalnya, membentuk dudut sekitar 90o sehingga digambarkan sebagai saluran berbentuk J atau L bila dipandang dari bidang sagital.

Bentuk dan dimensi tulang panggul ditentukan oleh sejum-lah faktor lingkungan, hormon, dan genetik. Ada empat tipe utama yang dikenali: ginekoid, android, antropoid, dan platipelloid. Bentuk dan stuktur dasar panggul memiliki peran penting dalam mengarahkan kepala janin yang sedang menuruni bagian bawah rongga  panggul yang melenkung ke depan.

Peran obstetrik utama dasar panggul yang berbentuk selokan ini pada pelahiran adalah untuk menyegariskan sutura sagitalis kepala yang sedang turun dengan diameter antero-posterior pintu bawah panggul. Bagian terendah kepala janin me-nyentuh dasar panggul dan bergeser ke depan. Bagian ini adalah oksiput pada posisi fleksi yang benar, atau sinsiput pada kepala dalam keadaan defleksi dengan posisi oksipitoposterior.

3)    Passanger (Janin dan Plasenta)

Sikap (habitus), menunjukan hubungan antara bagian – bagian janin dengan sumbu janin, biasanya dengan tulang punggungnya. Sikap janin bervariasi tergantung presentasinya. Letak janin adalah hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu, kemungkinan pada letak janin yaitu letak memanjang, letak membujur, dan oblique.

Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim. Sedangkan untuk bagian terbawah janin, hampir sama dengan presentasi hanya diperjelas istilahnya. Sikap fleksi menyeluruh pada janin dan terutama fleksi pada kepala, bersama kontraksi uterus yang efisien akan menghasilkan hubungan mekanis yang lebih baik dengan panggul. (Yeyeh, 2009 b; h. 21)